Dengan ayat ini, Allah membandingkan antara keadaan kaum 'Ad yang dihancurkan dengan orang-orang musyrik Mekah yang semakin bertambah keingkarannya kepada Nabi saw dengan mengatakan, "Kami telah meneguhkan kedudukan kaum 'Ad pada beberapa segi kehidupan duniawi. Belum pernah Kami meneguhkan satu kaum seperti Kami meneguhkan mereka. Kami telah memberikan kepada mereka harta yang banyak, tubuh yang kuat dan perkasa, dan kemampuan untuk membentuk suatu negara sehingga mereka dapat menguasai negeri-negeri di sekitarnya, tetapi semuanya itu tidak dapat menghindarkan mereka dari azab Allah yang ditimpakan kepada mereka." Allah berfirman: Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di bumi, lalu mereka memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu lebih banyak dan lebih hebat kekuatannya serta (lebih banyak) peninggalan-peninggalan peradabannya di bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka. (Gafir/40: 82) Selanjutnya ayat 26 ini menjelaskan bahwa Allah telah memberikan banyak kenikmatan kepada kaum 'Ad. Allah telah memberikan tempat yang baik kepada mereka, menganugerahkan penglihatan yang baik, dan pendengaran yang tajam agar mereka dapat memperhatikan ayat-ayat dan tanda-tanda kebesaran Allah. Akan tetapi, mereka tidak mempergunakannya, bahkan semuanya itu tidak mereka manfaatkan dengan baik dan benar. Sejarah telah membuktikan bahwa kaum 'Ad pernah mempunyai kebudayaan yang tinggi. Mereka telah sanggup menyusun pemerintahan dan membangun negara. Mereka telah membangun istana, benteng, menggali barang tambang dari perut bumi, dan membuat kanal untuk menciptakan irigasi yang teratur. Dengan adanya irigasi yang teratur itu, tanah negeri mereka menjadi subur. Mereka dapat pula mengolah tanah dengan baik sehingga mereka hidup makmur. Di samping itu, mereka juga mampu membentuk tentara yang kuat sehingga negara mereka menjadi negara yang terkemuka di Jazirah Arab pada masa itu. Firman Allah: Apakah kamu mendirikan istana-istana pada setiap tanah yang tinggi untuk kemegahan tanpa ditempati, dan kamu membuat benteng-benteng dengan harapan kamu hidup kekal? (asy-Syu'ara'/26: 128-129) Seharusnya kenikmatan dan kebesaran yang telah dianugerahkan Allah menjadi bahan pemikiran bagi mereka tentang siapa yang telah menolongnya mencapai semua yang mereka cita-citakan. Tetapi semuanya itu menambah kesombongan dan ketakaburan mereka. Mereka mengira bahwa keadaan yang demikian itu mereka peroleh semata-mata atas kesanggupan dan kemauan mereka, dan keadaan itu akan mereka punyai selama-lamanya. Allah berfirman: Maka adapun kaum 'Ad, mereka menyombongkan diri di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran dan mereka berkata, "Siapakah yang lebih hebat kekuatannya dari kami?" Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan mereka. Dia lebih hebat kekuatan-Nya daripada mereka? Dan mereka telah mengingkari tanda-tanda (kebesaran) Kami. (Fussilat/41: 15) Selanjutnya Allah menerangkan bahwa kaum 'Ad tidak dapat mengambil manfaat dari semua yang telah dianugerahkan kepada mereka, karena mereka mendustakan seruan rasul yang diutus kepada mereka serta mengingkari mukjizat-mukjizat rasul. Akibatnya, mereka ditimpa azab yang selalu mereka minta untuk disegerakan, karena menurut mereka azab itu mustahil akan terjadi.
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia