Allah mengingatkan kepada Nabi Muhammad agar jangan bersedih hati dan berduka cita atas tindakan-tindakan orang-orang kafir itu, karena yang demikian itu adalah suatu yang biasa terjadi; para nabi dan rasul yang telah diutus Allah sebelumnya didustakan dan diingkari pula, bahkan disakiti dan pengikut-pengikut mereka dianiaya. Tetapi mereka tetap tabah dan sabar menghadapi yang demikian itu. Allah swt berfirman: Dan jika mereka (orang-orang musyrik) mendustakan engkau (Muhammad), begitu pulalah kaum-kaum yang sebelum mereka, kaum Nuh, 'ad, dan samud (juga telah mendustakan rasul-rasul-Nya) (al-hajj/22: 42) Firman Allah swt: Dan jika mereka mendustakan engkau (setelah engkau beri peringatan), maka sungguh, rasul-rasul sebelum engkau telah didustakan pula. Dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. (Fathir/35: 4) Dari ayat yang berarti (sampai datang pertolongan Kami kepada mereka) dipahami bahwa para nabi dan rasul terdahulu sangat tabah dan sabar menghadapi segala macam tindakan kaumnya walau apapun yang terjadi. Karena tindakan-tindakan yang demikian itu Allah menimpakan kepada mereka malapetaka yang besar, seperti sambaran petir, goncangan gempa yang dahsyat, serangan badai dan sebagainya, Allah menyelamatkan para nabi dan rasul beserta kaumnya yang beriman dari azab yang besar dan menyelamatkan mereka dari tindakan kaumnya yang ingkar itu. Ayat ini merupakan hiburan bagi Nabi Muhammad dalam menghadapi perlakuan dan tindakan orang-orang musyrik Mekah, karena sebagaimana nabi-nabi dan rasul-rasul terdahulu diselamatkan Allah pasti Dia menyelamatkan Nabi Muhammad dan kaum Muslimin, serta memenangkan agama Islam. Hiburan ini dijelaskan lagi dengan tegas dalam firman Allah swt yang lain : Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah mereka tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik (tidak taat kepada Allah). (al-Ahqaf/46: 35) Firman Allah swt: Dan bersabarlah (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik. (al-Muzzammil/73: 10) Allah juga menegaskan bahwa pertolongan dan janji Allah yang telah ditetapkan tidak akan berubah sedikitpun, baik ucapan janji itu sendiri maupun maksud dan isi dari janji itu. Ayat ini juga mengisyaratkan kepada Nabi Muhammad bahwa kisah yang berhubungan dengan sikap dan tindakan orang-orang dahulu terhadap nabi-nabi dan rasul-rasul mereka serta ketabahan, kesabaran dan pertolongan Allah kepada para nabi dan rasul beserta pengikut-pengikut mereka telah disampaikan Allah dalam Surah al-An'am/6 ini. Dengan ayat ini Allah menjanjikan pula pertolongan dan kemenangan kepada Rasulullah dan orang-orang yang beriman. Ini ditegaskan pula oleh firman Allah swt: Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat) (al-Mu'min/40: 51) Firman Allah swt: Agar Allah memberi balasan (pahala) kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dari karunia-Nya. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang ingkar (kafir). (ar-Rum/30: 45) Ayat-ayat di atas dan ayat-ayat yang sebelumnya menerangkan syarat-syarat datangnya pertolongan Allah kepada orang-orang yang beriman, yaitu: 1.Beriman dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. 2.Selalu menegakkan yang hak dan berlaku adil. 3.Selalu tabah dan sabar dalam keadaan bagaimanapun dalam menghadapi cobaan-cobaan Allah.
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia