Ad-Darimi dan Abu Dawud meriwayatkan bahwa telah datang serombongan kaum Muslimin kepada Nabi Muhammad dengan membawa kisah-kisah yang mereka tulis sendiri, yang sebagian isinya bersumber dari orang-orang Yahudi. Nabi saw berkata, "Cukuplah kebodohan dan kesesatan suatu kaum yang menolak apa yang dibawa nabi mereka, dan menginginkan sesuatu yang dibawa oleh seorang nabi yang bukan nabi mereka untuk orang lain. Lalu ayat ini diturunkan oleh Allah. Ayat ini juga merupakan jawaban yang menolak tuntutan orang-orang musyrik Mekah yang meminta mukjizat yang nyata. Padahal Al-Qur'an telah dibacakan kepada mereka. Apakah tidak cukup bagi mereka dalil-dalil yang menerangkan bukti-bukti ke-rasulan Muhammad saw, yang termuat dalam kitab-kitab suci yang terdahulu, sedang mereka sendiri tidak mengetahuinya dengan pasti. Apakah tidak terpikir oleh mereka bahwa seorang yang tidak pandai tulis baca, dan tidak pernah bergaul apalagi belajar kepada Ahli Kitab sanggup menyampaikan Al-Qur'an kepada mereka dengan isi yang benar, agung dan mulia serta dengan nilai sastra yang demikian tinggi. Seandainya mereka mau berpikir dan menginginkan kebenaran, Al-Qur'an saja sebenarnya telah cukup menjadi bukti bagi mereka untuk membenarkan ke-rasulan Muhammad. Kemudian Allah menerangkan keutamaan dan kelebihan Al-Qur'an dengan mengatakan bahwa ayat-ayatnya merupakan rahmat bagi mereka, karena di dalamnya tidak terdapat ancaman-ancaman, seperti yang pernah diberikan kepada orang-orang terdahulu. Karena mereka juga mengingkari, seharusnya mereka mengalami apa yang pernah dialami oleh orang-orang dahulu yang pernah mengingkari rasul-Nya, seperti kaum 'Ad, Samud, Fir'aun, dan yang lain-lain. Tidak adanya ancaman kemusnahan bagi kaum musyrik di dalam Al-Qur'an merupakan suatu rahmat Allah yang besar bagi umat Muhammad yang datang kemudian. Diterangkan pula bahwa ayat-ayat Al-Qur'an adalah pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Maksudnya ialah ayat-ayat Al-Qur'an itu menerangkan peristiwa yang dialami umat-umat dahulu, dan bagaimana sikap mereka terhadap para rasul yang diutus untuk menerangkan bukti-bukti keesaan Allah yang kuat dan lengkap. Al-Qur'an juga menerangkan akhlak mulia yang harus dipunyai oleh seorang manusia yang baik, menerangkan hukum-hukum dan petunjuk mencapai kebahagiaan hidup, memuat pengetahuan yang sangat berguna bagi manusia, dan sebagainya. Seandainya orang-orang musyrik dan manusia-manusia yang lain mau menjadikan ayat-ayat tersebut sebagai pelajaran, memikirkan serta mengamalkannya, tentulah mereka akan memperoleh jalan yang benar, dan berbahagia di dunia dan di akhirat. Akan tetapi, jika mereka tidak mau dan tidak berniat untuk menghilangkan penyakit yang ada dalam hati, mereka tentu akan menjadi orang yang merugi di dunia dan akhirat.
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia