Akhirnya Allah "menumpahkan kepada mereka cemeti azab", yang berarti bahwa azab itu dicurahkan seluruhnya kepada mereka sehebat-hebatnya, sehingga mereka hancur lebur tak bersisa dan yang tertinggal hanyalah nama untuk diingat orang. Yang menimpakan azab itu adalah "Tuhanmu" (ya, Muhammad!), yang berarti bahwa peristiwa-peristiwa itu hendaknya menjadi pelajaran bagi kaum kafir Mekah agar mereka tidak terus-menerus membangkang. Bagaimana azab yang ditimpakan kepada bangsa-bangsa itu dinyatakan dalam ayat-ayat lain: Maka adapun kaum Samud, mereka telah dibinasakan dengan suara yang sangat keras, sedangkan kaum 'Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum 'Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka? Kemudian datang Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkirbalikkan karena kesalahan yang besar. Maka mereka mendurhakai utusan Tuhannya, Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras. (al-haqqah/69: 5-10)
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia