Allah swt lalu memerintahkan Rasulullah agar memperhatikan bagaimana kaum musyrikin membuat perumpamaan bagi dirinya, seperti mengatakan bahwa beliau gila, penyair, kena sihir, dan sebagainya. Dengan demikian, mereka telah menjadi sesat, dan tidak akan mendapat petunjuk karena telah menyimpang dari jalan yang benar. Berbagai perumpamaan yang mereka berikan kepada Nabi Muhammad saw ketika mendengarkannya membacakan Al-Qur'an, adalah pernyataan yang lahir dari sikap mental mereka terhadap wahyu yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. Mereka sebenarnya tidak mau mengakui kebenaran wahyu yang dibacakan Rasulullah, karena membawa keterangan-keterangan yang bertentangan dengan kepercayaan yang diwarisi secara membabi buta dari nenek moyang mereka. Oleh sebab itu, mereka tidak bisa diharapkan lagi untuk mendapat petunjuk dan bimbingan dari wahyu, karena hati mereka telah diselubungi oleh noda-noda kemusyrikan yang luar biasa.
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia