Demikianlah malapetaka yang ditimpakan Allah kepada para pemilik kebun itu sebagai cobaan bagi mereka. Cobaan itu sangat bermanfaat, sehingga mereka bertobat dan menyesali perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah. Mereka juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi, dan tetap taat kepada Allah serta tidak akan mengerjakan perbuatan-perbuatan terlarang lainnya. Karena mereka benar-benar bertobat, Allah mengabulkan doa-doa mereka dan memberikan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Bagaimanakah halnya dengan orang-orang musyrik Mekah, apakah mereka akan tetap bersikap dan bertindak seperti yang telah mereka lakukan terhadap Nabi Muhammad dan kaum Muslimin? Jika mereka memperkenankan seruan Nabi Muhammad, niscaya Allah akan memberikan kepada mereka sebagaimana yang telah diberikan kepada para pemilik kebun itu. Sebaliknya jika mereka tetap pada pendirian mereka, mereka tidak saja akan memperoleh azab di dunia, tetapi juga akan menerima azab akhirat. Sesungguhnya azab akhirat itu lebih keras dan lebih berat dari azab di dunia. Jika azab dunia hanya berupa kehilangan harta dan kesenangan saja, maka azab akhirat lebih dahsyat lagi dari itu, yaitu azab yang menimbulkan kesengsaraan dan malapetaka bagi jasmani dan rohani orang yang mengalaminya.
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia