Ayat ini menerangkan bahwa Muhammad saw tidak pernah berada di sisi sebelah barat Lembah Suci thuwa, tempat Allah mewahyukan lembaran-lembaran Taurat kepada Musa. Ketika itu, Allah membebankan urusan-urusan kenabian kepadanya. Karena tidak termasuk salah seorang dari rombongan 70 orang yang telah terpilih untuk mendengarkan secara terperinci hal-hal yang diwahyukan Allah kepada Musa, maka Muhammad saw tidak mungkin menerangkan semua itu, kecuali dengan jalan wahyu dari Allah. Muhammad saw dapat menyampaikan hal-hal gaib yang telah lama terjadi serta tidak disaksikan dan dilihatnya sama sekali, padahal ia adalah seorang 'ummi tidak dapat membaca dan menulis, berada di tengah-tengah kaum yang 'ummi pula, dan tidak mengetahui sedikit pun tentang hal-hal tersebut. Hal itu merupakan bukti nyata bahwa Muhammad benar-benar nabi dan rasul Allah. Semua itu disampaikan dan dikisahkannya melalui perantaraan wahyu dari Allah. Firman Allah: Dan mereka berkata, "Mengapa dia tidak membawa tanda (bukti) kepada kami dari Tuhannya?" Bukankah telah datang kepada mereka bukti (yang nyata) sebagaimana yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu? (thaha/20: 133)
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia