Di antara hal-hal yang menunjukkan kekuasaan Allah ialah beralihnya siang menjadi malam dan malam menjadi siang. Para ahli falak, hanya dapat menganalisa sebab terjadinya malam di suatu daerah demikian pula siang. Hal ini berpangkal dari perjalanan matahari dan perputaran bumi. Tetapi mereka tidak mampu sama sekali untuk mengubah ketentuan dan ketetapan Allah. Mereka tidak dapat memperpanjang atau memperpendek siang atau malam di suatu daerah karena perputaran malam dan siang itu suatu ketentuan dari yang Mahakuasa. Semua ini seharusnya menjadi perhatian dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikir bahwa manusia sebagai makhluk Allah, dengan ilmunya yang sedikit hanya dapat menganalisa kejadian-kejadian dalam alam ini tetapi mereka tidak dapat menguasainya karena kekuasaan yang sebenarnya ada di tangan Allah. Menurut saintis, penggantian siang ke malam secara optis (penglihatan) adalah pergeseran dari warna dari cahaya yang dilenturkan (diffracted) dari mula-mula cahaya kuning, ke jingga ke merah (menjelang waktu salat Isya) sampai ke infra merah pada waktu salat Isya. Setelah itu semakin larut malam, maka bumi dihujani oleh gelombang yang lebih pendek yang bisa membahayakan manusia. Efek dari berbagai gelombang dari sinar matahari dengan panjang gelombang yang makin pendek belum diketahui secara mendalam. Tetapi yang jelas bahwa gelombang yang sangat pendek, kearah gelombang X atau gelombang rontgen cukup berbahaya bagi tubuh manusia apalagi jika dayanya tinggi. Oleh karena itu dianjurkan manusia untuk tinggal di rumah dan beristirahat sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an.
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia