dark-mode-imagelight-mode-image
dark-mode-imagelight-mode-image

Kami menyediakan Al-Qur’an online untuk memudahkan teman-teman muslim dalam membaca Al-Quran secara mudah, tanpa harus menginstall aplikasi.

Tentang KamiKontakKarir

Part of Dianisa.com

© 2015 - 2024 Dianisa media

039

Az-Zumar

Rombongan • Ayat ke 49
فَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَانَاۖ ثُمَّ اِذَا خَوَّلْنٰهُ نِعْمَةً مِّنَّاۙ قَالَ اِنَّمَآ اُوْتِيْتُهٗ عَلٰى عِلْمٍ ۗبَلْ هِيَ فِتْنَةٌ وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ۝٤٩Maka apabila manusia ditimpa bencana dia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan nikmat Kami kepadanya dia berkata, “Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah karena kepintaranku.” Sebenarnya, itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

Ayat ini menerangkan keadaan orang-orang musyrik yang aneh. Jika ditimpa bahaya kemudaratan seperti kefakiran dan penyakit, mereka segera memohon perlindungan dan berdoa kepada Allah. Tapi bila keadaan sudah berubah, seperti sembuh dari penyakit, mendapat nikmat, dan kelapangan rezeki, mereka melupakan masa penderitaan dan mengatakan bahwa semua itu karena jasa, keterampilan, kepintaran, dan pengalaman mereka sendiri. Itulah sikap mereka yang sangat aneh. Ketika mengalami penderitaan, mereka lari menjerit memohon pertolongan kepada Allah. Setelah keadaan berubah menjadi kesenangan dan kenikmatan, mereka memutuskan hubungan dengan Khaliknya dan menyatakan bahwa semua perbaikan nasib itu disebabkan kepandaian dan kemahiran mereka sendiri. Mereka tidak mengetahui bahwa sesungguhnya nasib baik dan buruk yang diberikan Allah kepada mereka merupakan ujian untuk mengetahui siapa yang mensyukuri nikmat-nikmat pemberian Allah dan siapa yang mengufurinya. Bagi yang bersyukur akan ditambah dengan nikmat yang lain, sedangkan bagi yang mengingkarinya akan ditimpakan azab yang pedih.

Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia

Az-Zumar
48
50