Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas bahwa orang-orang Quraisy telah menawarkan kepada Nabi Muhammad bahwa mereka akan menyerahkan kepadanya harta yang banyak, sehingga ia menjadi orang yang paling kaya di Mekah dan akan mengawinkannya dengan wanita mana saja yang disenanginya tetapi dia harus berhenti mencela berhala-berhala mereka. Tawaran itu dijawab oleh Rasulullah saw, "Tunggulah sampai datang perintah dari Tuhanku". Maka turunlah Surah al-Kafirun/109 dan ayat 64 dari Surah az-Zumar ini. Pada ayat ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad supaya mengatakan kepada kaum musyrikin Mekah yang mengajaknya untuk menyembah berhala, bahwa ajakan itu adalah ajakan yang sangat menyesatkan. Nabi saw berkata, "Mungkinkah aku menyembah selain Allah hai orang-orang yang jahil? Aku telah menyaksikan bukti-bukti keesaan-Nya dan Dia telah memberi petunjuk kepadaku. Aku telah yakin dengan sepenuh hati dan jiwaku bahwa Dialah Allah Yang Maha Esa dan Mahakuasa. Apakah kebulatan tekadku ini dapat ditawar dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal?" Menurut Ibnu 'Abbas tawaran itu bukan sampai di situ saja, bahkan mereka mengajak Muhammad menyembah berhala. Dengan demikian mereka mau menyembah Tuhan di samping menyembah berhala itu.
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia