Dalam ayat ini, Allah swt menjelaskan bahwa perumpamaan kedua golongan itu, yaitu golongan orang-orang kafir dan orang-orang mukmin, adalah seperti orang buta dan tuli dengan orang-orang yang melihat dan mendengar. Orang tuli yang kehilangan indera pendengarannya tentu tidak dapat menangkap ilmu pengetahuan yang menjadi unsur pembeda antara manusia dengan hewan, dan orang yang buta karena kehilangan penglihatan tentu tidak dapat menyaksikan kebenaran yang dilihatnya. Demikian pula orang yang kafir yang diserupakan dengan orang buta dan tuli itu, tentu saja tidak dapat disamakan dengan orang mukmin yang dapat mempergunakan kedua inderanya dengan sempurna. Hal ini layak menjadi pelajaran yang berkesan mendalam dalam hati sanubari manusia sehingga setiap orang akan berusaha untuk dapat memanfaatkan penglihatan dan pendengarannya secara maksimal baik lahir maupun batin.
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia