Pada ayat ini diterangkan kelanjutan dari tantangan kaum Hud a.s., yaitu dengan mengatakan kepadanya, bahwa ucapan Hud itu mirip seperti ucapan orang yang kemasukan setan. Ucapan itu sama sekali tidak dapat mereka terima, lebih-lebih ucapan yang meremehkan dan menghalang-halangi mereka untuk beribadah kepada berhala. Tantangan ini ternyata diikuti dengan tantangan yang lebih keras dari yang sebelumnya. Mereka menuduh Hud a.s. menderita penyakit gila, jadi tidak perlu didengar perkataannya apalagi dipercayai. Penyakit gila itu, menurut anggapan mereka, disebabkan karena Hud a.s. durhaka kepada sesembahan-sesembahan mereka. Itulah sebabnya Nabi Hud a.s. mengambil kesimpulan bahwa dakwahnya tidak akan berguna lagi bagi mereka, sehingga ia menjawab tantangan mereka itu dengan mengatakan bahwa ia bersaksi kepada Allah dan menyuruh mereka supaya menyaksikannya, bahwa sesungguhnya ia terlepas dari apa yang mereka persekutukan itu. Jawaban Hud a.s. ini menunjukkan suatu sikap yang tegas, penuh dengan keimanan dalam mempertanggungjawabkan kebenaran dakwahnya, yang disampaikan kepada kaumnya tanpa memperdulikan segala macam bentuk rintangan dan tantangan yang dihadapinya.
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia