Pada ayat ini, Allah mengemukakan bahwa kapal yang berlayar di tengah samudera merupakan salah satu bukti kebesaran dan kekuasaan-Nya. Kapal itu mengangkut manusia dan barang-barang keperluannya dari suatu negeri ke negeri yang lain, baik yang berdekatan letaknya maupun yang berjauhan. Penggunaan alat-alat angkutan laut sebagai salah satu sarana perhubungan yang dimanfaatkan manusia untuk bergerak dan mengangkut barang, telah dikenal sejak zaman dahulu kala, bahkan telah dikenal sejak zaman Nabi Nuh. Orang yang mula-mula membuat kapal adalah Nabi Nuh. Kapal itu dibuat atas perintah dan bimbingan Allah. Hal ini diterangkan dalam firman-Nya: Dan buatlah kapal itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami. (Hud/11: 37) Perahu, sampan, dan kapal yang berbobot berat, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, kekuatan angin, maupun tenaga mesin dapat meluncur dengan mudah di atas air mengangkut manusia dan barang dari suatu pulau ke pulau yang lain, dari suatu benua ke benua yang lain, tentu terkait dengan suatu kekuatan yang menahan kapal itu, sehingga tidak tenggelam. Hal ini merupakan bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran Allah melalui pemberlakuan hukum alam-Nya. Allah berfirman: Tidakkah engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, agar diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran)-Nya bagi setiap orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur. (Luqman/31: 31)
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia