Pada ayat ini, terbayang dengan jelas betapa besar kecurigaan Nabi Yakub terhadap para saudara Yusuf dan kekhawatirannya apabila ia membiarkan Yusuf bergaul dengan mereka, apalagi setelah mendengar cerita Yusuf tentang mimpinya. Sikap ayah mereka itu sangat menjengkelkan hati dan menyinggung perasaan mereka. Dengan terus terang mereka berkata, "Wahai ayah kami, mengapa engkau selalu mencurigai kami terhadap Yusuf, padahal kami tetap mencintai dan menyayanginya, selalu berusaha agar dia senang dan gembira, dan tidak pernah terlintas dalam pikiran kami akan menyakiti hatinya apalagi menganiayanya. Mengapa engkau tidak membiarkan dia bergaul, bercengkerama dengan sewajarnya seakan-akan engkau menaruh curiga terhadap kami."
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia