Setelah Yusuf memberikan pengakuan siapa dirinya sebenarnya dan saudara-saudaranya telah meyakini bahwa al-Aziz itu adalah Yusuf, mereka secara jujur mengakui kemuliaan yang diberikan Allah swt kepada Yusuf tentang kelebihan ilmunya, dan ketinggian akhlak yang dimilikinya. Mereka dengan terus terang juga mengakui kesalahan yang telah mereka perbuat kepada Yusuf dan Bunyamin dengan sengaja dan direncanakan sebelumnya. Suatu kesalahan yang tidak diampuni oleh Allah swt kecuali dengan taubat nashuha (tobat yang sebenar-benarnya), dan tidak dapat dimaafkan kecuali dengan hati lapang dan budi luhur dari yang bersangkutan.
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia