Ayat ini menyatakan bahwa al-Walid ingin sekali supaya Allah menambah kekayaannya, walaupun sudah demikian kaya dalam segala-galanya. Dia masih mengharapkan tambahan dari apa yang sudah ada. Begitulah watak manusia yang tidak kenal puas, tidak pernah terbatas angan-angan dan keinginannya. Watak ini akan selalu muncul sepanjang zaman. Rasulullah saw telah memperingatkan dalam sabdanya yang berbunyi: Andaikata anak Adam (manusia) mempunyai satu lembah dari harta, pastilah ia menginginkan yang kedua dan jika ia memiliki dua lembah, pastilah ia menginginkan yang ketiga. (Riwayat al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidhi, dan Ahmad dari Anas) Dalam hadis lain, Rasulullah bersabda: عبّاس) Dua orang yang banyak makan yang tidak pernah kenyang (yakni) penuntut ilmu dan pencari harta benda. (Riwayat ad-Darimi dari Ibnu 'Abbas). Kesombongan al-Walid memang keterlaluan sekali. Al-Qurthubi mengatakan bahwa al-hasan dan lainnya berkata, "Al-Walid pernah melontarkan ucapan: Kalau memang Muhammad itu seorang yang benar, tentulah surga itu tidak diciptakan melainkan untuk saya. (Riwayat al-Qurthubi dan al-Alusi)
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia