Ayat ini diungkapkan dalam bentuk pertanyaan, maksudnya: Apakah layak bagi kamu, sesudah keterangan yang jelas itu bahwa manusia merasa heran terhadap Al-Qur'an, sedang AlQur'an membawa petunjuk untuk kamu ke jalan yang benar dan menghantarkan kamu ke jalan yang lurus; atau kamu masih memandangnya rendah dengan mencemoohkan dan berpaling dari padanya. Al-Baihaqi dalam Kitab Syu'abul Iman meriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata, "Ketika turun firman Allah 'maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini?" Ahli Suffah menangis sehingga mengalir air mata mereka ke pipi. Dan ketika Nabi Muhammad saw melihat tangisan mereka beliau pun menangis, lalu kami menangis karena tangisan beliau, seraya berkata: Tidak akan masuk neraka orang-orang yang menangis karena takut kepada Allah dan tidak akan masuk surga orang-orang yang terusmenerus mengerjakan maksiat Dan kalaulah orang-orang tidak melakukan dosa sungguh Allah akan mendatangkan orang-orang yang berdosa, lalu mereka beristigfar, maka Allah mengampuni mereka. (Riwayat al-Baihaqi) Kemudian Allah menyatakan kewajiban mengagungkan dan khusyu' ketika mendengar Al-Qur'an, sebagaimana firman Allah: Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk. (al-Isra'/17: 109)
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia