Kaum munafik senantiasa menunggu-nunggu peluang yang baik yang menguntungkan diri mereka. Mereka mencari-cari kesempatan kapan terjadi peristiwa yang menimpa Muslimin. Harapan mereka ialah hancurnya kekuatan Islam dan kemenangan orang-orang kafir. Hanya saja mereka tidak mau menampakkan sikap yang tegas karena mereka dipengaruhi oleh keragu-raguan yang menyelubungi jiwa mereka. Itulah sebabnya apabila kemenangan diperoleh Muslimin, mereka mengaku bahwa mereka membantu kaum Muslimin, agar memperoleh kesempatan untuk menikmati kemenangan itu. Sebaliknya apabila kemenangan berada di pihak orang-orang kafir mereka pun mengatakan bahwa mereka berusaha dengan keras untuk membantu mereka dalam menghadapi serangan-serangan kaum Muslimin, dengan maksud agar mereka dapat memperoleh bagian dari kemenangan tersebut. Jelas bahwa perbuatan orang-orang munafik itu adalah semata-mata untuk memperoleh keuntungan, tetapi tidak mau menanggung resikonya. Dengan demikian mereka ingin mendapatkan keuntungan tanpa berusaha, dan ingin menyelamatkan diri tanpa bersusah payah. Maka ayat ini menegaskan bahwa Allah akan menentukan pada hari kiamat siapa-siapa di antara mereka yang betul-betul beriman dan melaksanakan perintah Allah dengan ikhlas, dan siapa yang munafik dan pura-pura beriman tetapi di hatinya tersembunyi penyakit nifaq. Allah akan memberikan pahala kepada siapa yang berhak menerimanya, dan juga akan memberikan siksaan kepada siapa yang berhak menerimanya. Selama kaum Muslimin tetap berpegang kepada agama, melaksanakan apa yang diperintahkannya dan menjauhi apa yang dilarangnya, serta berusaha menyiapkan apa yang diperlukan untuk kepentingan agama, niscaya Allah akan menjamin kemenangan mereka, sedikit pun Allah tidak akan memberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk memperoleh kemenangan atas orang-orang mukmin. "Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat)," (al-Mu'min/40:51).
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia