Dalam ayat ini disebutkan hal-hal yang akan dihadapi Nabi dan kaum Muslimin setelah kembali dari Perang Tabuk, yaitu bahwa orang-orang munafik yang tidak ikut dalam peperangan tanpa alasan pasti akan datang menemui Rasulullah dan kaum Muslimin untuk meminta maaf atas ketidakhadiran mereka di medan perang. Maka Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar beliau mengatakan kepada orang-orang munafik itu bahwa mereka tidak perlu meminta maaf, karena Rasulullah dan kaum Muslimin tidak akan mempercayai alasan-alasan palsu yang mereka kemukakan, sebab Allah telah memberitahukan kepada Rasul-Nya dan kaum Muslimin semua hal ikhwal dan sifat-sifat jelek kaum munafik itu. Allah dan Rasul-Nya hanya memperhatikan sikap dan tingkah laku mereka selanjutnya, apakah mereka benar-benar sudah insyaf dan meninggalkan kekufuran mereka serta kembali kepada iman dan taat kepada Allah, ataukah mereka akan tetap dalam kekufuran itu. Kemudian mereka akan dikembalikan kepada Zat Yang Maha Mengetahui semua hal-hal yang gaib dan yang nyata, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka segala apa yang telah mereka perbuat sewaktu hidup di dunia. Dengan perkataan lain, tidak ada gunanya lagi bagi mereka mengemuka-kan bermacam-macam alasan atas ketidakhadiran mereka di medan perang, sebab semua rahasia yang tersimpan dalam hati mereka sudah cukup diketahui oleh Rasulullah dan kaum Muslimin melalui wahyu Allah. Selanjutnya terserah kepada mereka sendiri. Jika benar-benar mereka telah menyadari kesalahan, lalu bertobat dan memohon ampun kepada Allah, maka Allah akan menerima tobat mereka, maka Rasulullah pun akan memberi maaf kepada mereka.
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia