Pada ayat ini, Allah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan-Nya dalam menerapkan hukum-hukum-Nya yang tak dapat dihalang-halangi oleh siapapun, dan tidak dapat ditebus dengan segala macam tebusan, karena langit, bumi dan segala isinya adalah milik Allah. Allah meminta perhatian kepada seluruh manusia, agar tidak melalaikan ketentuan-Nya. Yang dimaksud dengan segala sesuatu yang ada di antara langit dan bumi dalam ayat ini, ialah semua benda alam termasuk makhluk yang berakal. Hal ini dimaksudkan agar manusia suka merenungkan bahwa langit, bumi dan seluruh isinya berada dalam pengawasan-Nya, dan Allah menetapkan hukum-hukum-Nya menurut kehendak-Nya. Dia dapat memberikan karunia kepada hamba-hamba-Nya menurut kehendak-Nya, dan memberikan siksaan kepada makhluk-Nya menurut kehendak-Nya pula. Selain itu Allah juga menegaskan bahwa janji apa saja yang telah ditetapkan Allah kepada hamba-Nya melalui rasul-Nya, adalah janji yang benar pasti dan akan datang karena Allah berkuasa atas sesuatu, tentu berkuasa pula memenuhi janji-Nya. Tak ada seorangpun yang dapat mempengaruhi-Nya. Kemudian Allah mencela sebagian besar orang-orang musyrik karena mereka selalu mendustakan ayat-ayat Allah dan hari kebangkitan, padahal mereka telah membaca kebenaran ayat-ayat Allah, dan telah mendengar bimbingan-bimbingan yang dibawa oleh Rasulullah saw. Hal itu menunjukkan bahwa penilaian mereka tidak murni lagi, akan tetapi dipengaruhi oleh sikap permusuhan kepada Nabi saw, dan kefanatikan mereka terhadap agama nenek moyang mereka.
Sumber : Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia